Naskah Pendek

 Naskah Pendek

Para Penjilat

perkenalkan saya, lummn siapa ya? (dengan wajah pira-pira tahu) Sebut saja saya Robert, atau Michael Ya hanya nama itu yang bisa mencerminkan betapa kayanya saya

(berjalan-jalan mengelilingi stage sambil berpikir lagi)

aku memang kaya, tapi maaf saya bukan maksud hati untuk sombong atau congkak, tapi buat apa minta maaf, iya khan? (dengan wajah sinus)

(chuchuk dilarat sambil mengangkat kaki sath keatasnya)

kalian tahu, sebenamya saya un ramah, sudah kaya pula. Tapi kenapa kalian-kalian memaksa ku menjadi begini?(dengan nada marah)

(berdiri dan naik keatas kurst)

apa? Apa kau lihat-lihat mau nantangin? Apa Menyuruhku minta maaf Gara-gara

aku tak sopan? Pintar sekali kau Enyah (semakin marah)

(kembali chak di kursi)

baildah, baik saya akan ben tahu kenapa saya seperti ini dan kenapa saya sangat enggan meminta maaf (dengan ekspresi jengkel)

(membuka jas dan memutar kursi)

mama, aku sudah pulang kerja Mama? Ma? Masih di salon ya? (sambil melihat jam tangan)

papa? Ohiya, papa masih di amik ya? Ck, bisa-bisanya aku lupa Sudahlah

rumah segede im yang tinggal Cuma aku? Payah Benar-benar payah jadi orang kaya, sangat kesepian, dengan tetangga saja tak kenal, bukannya aku tak mau tapi pasti mereka juga tak mau Maldum, pasti sibuk alasannya Alasan klasik yang mangur juga untuk menolak sesuatu.

(kembali berdiri dan mengeliling stage)

Comments

Popular posts from this blog

Ibu

Kakak

Public Speaking